24 Jan 2014

Miracle In The Andes

sebuah kisah yang mengharukan sekaligus mengerikan. mengharukan karena menyaksikan perjuangan sekelompok manusia dalam bertahan hidup, dan mengerikan dimana kanibalisme dilakukan secara sadar oleh manusia bukan untuk pesugihan dan tanpa pengaruh setan, sekelompok orang ini memakan daging teman-temannya sendiri untuk bertahan hidup. sebuah buku motivasi yang mengajarkan kita untuk menghargai hidup, bukan cuma bualan semata tapi motivasi tersebut tercipta dari pengalaman hidup, bukan pengalaman biasa tapi pengalaman diluar nalar dan akal.

mungkin tragedi titanic lebih terkenal dari cerita andes ini, padahal menurut saya cerita ini lebih luar biasa, sayang filmnya yang berjudul Alive yang dibuat tahun 1993 ga begitu buming sehingga kebanyakan orang kurang mengenal perisitiwa luar bisa yang menceritakan pertarungan manusia dengan alam ini. mungkin karena filmnya tidak menggambarkan sebuah adegan yang spektakuler macam james cameron.

13 oktober 1972 sebuah pesawat  bernama fairchild dikabarkan hilang kontak dengan menara pesawat di argentina.semua upaya pencarian dilakukan layaknya sebuah tragedi hilangnnya pesawat seperti yang kita tahu, namun pesawat yang diperkirakan hilang di pegunungan andes membuat kesulitan tim penyelamat untuk melakukan pencarian.setelah upaya pencarian yang begitu sulit akhirnya tim penyelamat ditarik kembali dan korban dari jatuhnya pesawat dinyatakan meninggal mengingat kondisi pegunungan andes yang memiliki suhu yang begitu ekstrim.namun benarkah mereka semua meninggal ?

jauh dari hirup pikuk dunia luar yang ramai membicarakan dan memberitakan jatuhnya pesawat fairchild di pegunungan andes,32 orang sedang terkapar lemas diahamparan gunung es. mareka meyakinkan dirinya bahwa masih hidup dan berusaha melawan rasa trauma.5 Orang meninggal ketika paginya-nya dan 1 orang meninggal setelah bertahan selama 8 hari.tersadar dengan harapan besar akan ditemukan namun satu bulan berlalu bantuan belum juga datang.kini mereka sadar bahwa hidupnya harus diperjuangkan.

tanpa pelatihan dan perbekalan 26 orang ini harus berjuang melawan ketakutan, ego dan lingkungan. seminggu-dua minggu mereka masih bisa menahan rasa lapar karena makanan yang mereka temukan didalam pecahan badan pesawat sedikit menopang perutnya walaupun hanya berupa coklat dan anggur.namun ketika makanan menipis dan dan cuaca memburuk apa yang harus mereka lakukan ?

saya udah nonton filmnya yang berjudul alive, begitu mengharukan, namun kata temen saya dokumenternya sama bukunya lebih keren,soalnya dia pernah baca bukunya, tapi dia minjem di perpustakaaan sma waktu dulu, berhubung dia orang luar kota dan ga mungkin saya nyusul ke sekolahannya buat minjem itu buku, maka pencarianpun dimulai ke gramedia terdekat.namun buku yang berjudul alive itu tidak kunjung saya dapatkan, hingga akhirnya pas pameran buku di gramedia kemarin, buku "the miracle in the andes" ini menarik perhatian saya.kisah andes ini sempat dibukukan dengan judul alive oleh penulis inggris pada tahun 1974, tapi buku yang yang saya temukan ini sama-sama menceritakan kisah andes namun ditulis langsung oleh nando parrado yang tidak lain adalah salah satu korban yang selamat dalam tragedi andes tersebut, jadi siapa yang lebih beruntung, sayapun memamerkan buku ini depan teman saya yang kelihatannya kesal,,hehe
didalam pesawat tidur berdesakan untuk menghangatkan badan
banyak banget yang menarik dari buku ini, terutama yang menarik perhatian saya ketika 26 orang ini kehabisan makanan dan memutuskan untuk memakan daging temannya sendiri., awalnya saya mengira bagaimana bisa mereka tidak merasa jiji, namun ketika nando menjelaskan dalam salah satu halaman bahwa saat dia merasa sangat lapar, dan meilhat luka robek temannya yang memperlihatkan daging dan darah, air liurnya menetes,ia merasa naluri liarnya mulai muncul. ketika nando mengungkapkan ketertarikannya pada daging mentah itu ternyata semua temannya juga merasakan hal yang sama.

masalah kelaparan sudah teratasi walaupun tidak sepenuhnya daging tersebut mengisi perutnya secara utuh paling tidak ada sumber energi untuk tenaga agar bisa tetap bertahan, namun andes dikenal sebagai pegunungan yang ganas, seorang ahli pendakian saja harus menggunakan peralatan yang lengkap dan perhitungan cuaca yang matang agar bisa bertahan di gunung es yang tinggi ini, namun bagaimana dengan ke 32 orang awam yang tanpa perbekalan dan persiapan ini harus menghadapai segala kemungkinan buruk. Akal, keadaan ini menuntut akal mereka untuk bekerja dengan paksa, potongan badan pesawat mereka jadikan untuk alat berlindung dari dinginnya malam.dan sebuah corong untuk mencairkan salju menjadi air minum salah satu dari teman nando yang membuatnya, ketika nyawa diujung tanduk kreativitas kelompok ini benar-benar dibutuhkan. namun ketika badai es menerpa mereka tidak punya persiapan, hingga akhirnya badan pesawat ini terkubur bongkahan es..badai terjadi ketika 26 orang ini sedang tertidur lelap. merekapun tertimbun salju begitu dalam.

badai salju berlalu, 16 orang selamat dan 10 lainnya tertimbun dan tidak terselamatkan. keadaan ini semakin memperburuk keadaan, rasa percaya diri mereka untuk selamat semakin menipis, harapan untuk hidup tidak lagi menjadi prioritas, mereka pasrah, mereka siap untuk dijemput kematian hanya tinggal menunggu waktu gilirannya tiba.namun pada suatu malam nando merasakan kerinduan yang begitu dalam kepada ayahnya, oh iya ibu dan adik nando juga ikut dalam perjalanan pesawat tersebut, namun mereka meninggal dunia saat pesawat jatuh.dia membayangkan ayahnya akan hidup hancur setelah ditinggal semua anggota keluarganya, maka semangat nandopun kembali terbakar untuk segera keluar dari neraka es ini.

16 orang ini berdiskusi bagaimana kelaur dari gunung es, maka cuma ada 2 alternatif yang harus dilakukan, pertama mereka harus mencari ekor pewasat dan menggunakan radionya untuk memanggil bantuan yang kedua adalah mendaki gunung tinggi daan menempuh perjalanan panjang untuk mencari rumah penduduk. pilihan pertama mereka lakukan, namun sayang radio yang mereka temukan di ekor pesawat terlalu rumit untuk diperbaiki. maka mau tidak mau pilihan kedua pun diambil yaitu mendaki gunung yang dipimpin oleh nando dan roberto, percobaan pertama gagal karena salah satu teman nando meninggal dalam pendakian karena tidak kuat menahan cuaca dingin dan rasa lapar.percobaan kedua pada tanggal 12 Desember 1972 pendakian dilakukan nando dan roberto yang hampir memakan waktu dua minggu hingga akhirnya mereka bertemu seorang penggembala. pada tgl 23 desember 1972 sisa korban yang tertinggal di gunung andes dijemput helikompter.
ekspresi kebahagian ketika helikopter datang
buku-buku petualangan yang based story selalu menjadi favorit saya, walaupun belum banyak yang saya baca, taget selanjutnya adalah mencari buku "into the wild" dan "between a rock and a hard place" yang sama-sama menceritakan perjuangan manusia juga, namun into the wild bukan lebih ke sebuah tragedi tapi perbuatan nekat seorang manusia.

orang-orang barat sana selalu mempunyai kisah yang unik dan menarik dalam kehidupannya, mungkin karena mereka terkenal sebagai orang-orang yang nekat.tapi di indonesia juga banyak sepertinya kisah yang menarik untuk dijadikan buku, cuma kebanyakan dikita buku-buku motivasi itu benang merahnya selalu tentang  kekayaan, jarang banget buku motivasi yang isinya tentang kehidupan atau makna dari sebuah tragedi.

kisah diatas hanya saya ceritakan garis besarnya saja, namun bila ingin lebih jauh terlibat emosi dengan perjuangan nando menaklukan andes, buruan keep calm and read ya..

0 komentar:

Posting Komentar

© Pintu Terlarang 2012 | Blogger Template by Enny Law