The Eye of Dragon

dongeng tentang putri, pangeran dan kerajaan, atau putri yang diselamatkan pangeran dari menara tinggi yang dijaga oleh seekor naga buas, mungkin udah sering kita mendengar dongeng klasik dari benua eropa ini. bahkan template ini udah sering banget digunakan para penulis novel ataupun naskah sebagai referensi karyanya, salah satu contohnya, masih ingat film shrek ? yang mengusung tema ini namun dengan gaya animasi komedi. nah opah king juga ga mau ketinggalan menceritakan ulang dongeng klasik ini, namun dengan caranya sendiri, apakah nanti ada hantunya ? atau naganya diganti menajadi monster mengerikan seperti dalam novel the mist ? engga koq..hehe, opah king masih menceritakan kisah kerajaan ini dengan klasik sehingga ga ada satupun yang dirubah elemen-elemen dasarnya, disini masih ada naga, penyihir, menara, dan raja yang adil dan bijaksana.

namun ada keunikan ketika opah king membawakan ceritanya, novel ini diceritakan dari pandangan orang ketiga/POV 3, tapi uniknya dia ga berperan sebagai penulis, tapi lebih seperti pendongeng yang sedang menceritakan sebuah kisah didepan anak-anak.kalau baca novel ini saya jadi inget nenek dikampung, yang selalu mendongeng sore-sore diteras rumah sambil nunggu adzan magrib tiba..sayangnya sekarang udah gede dan nenek saya juga udah ga ada, jadi novel ini bisa sedikit mengobati rindu masa kecil, walaupun tema ceritanya berbeda, tapi nuansa yang terasa hampir sama..hehe

sinopsis :
raja roland hangus terbakar setelah meminum anggur pemberian flag yang ternyata mengandung racun didalamnya. namun peterlah yang dituduh menjadi tersangka, putra tertua roland yang nantinya akan jadi raja. peter dituduh telah memasukan racun pada cawan anggur milik ayahnya, berdasarkan bukti yang ada peter tak bisa mengelak,akhirnya peter harus menerima hukuman, dikurung diatas menara seumur hidupnya.maka sebagai gantinya thomaslah yang dipilih sebagai pewaris tahta. siapa yang diuntungkan dari kejadian ini ? tentu saja flagg, peristiwa ini memang sudah dirancang dirinya untuk membuat kekacauan di negri delian. usia thomas yang masih belia dimanfaatkan flagg untuk mempengaruhinya dan membuat kebijakan yang tentu saja menyengsarakan rakyatnya. sementara kekacauan sedang terjadi di istana, peter yang sedang terkurung didalam menara sedang menyiapkan rencana untuk mengambil alih kembali tahta yang seharusnya menjadi miliknya dan mengembalikan kerajaan delian seperti sedia kala.

disini ga ada putri yang harus diselamatkan, dan kabar baiknya itu sangat bagus untuk saya,,haha jadi jangan harap ada kisah romansa antara raja dan putri, disini ga ada sama sekali, kecuali mungkin kisah cinta rakyat biasa, itupun hanya secuil diceritakan diakhir halaman.naga yang menjadi judul dalam novel inipun bukan menjadi point utama, mengingat naga hanya muncul di awal halaman saat opah king mencoba memperkenalkan tokoh-tokoh yang ada dalam novel ini.mmhh.. mungkin yang dimaksud mata naga disini adalah mata thomas yang selalu melihat dibalik lorong rahasia yang menjadi kunci dalam cerita..,mungkin gitu kalau asumsi saya..hehe

dongeng anak ini diolah oleh opah king sehingga menjadi R-rated seperti kebanyakan dongeng-dongeng klasik yang sedang ramai-ramainya diangkat ke layar lebar oleh studio-studio besar di hollywood sana. dengan menambah sedikit bumbu gore maka cerita lama ini kembali segar dengan tidak menghilangkan cerita aslinya namun tetap bisa dinikmati karena tidak terkesan kekanak-kanakan lagi.namun the eye of the dragon masih dalam kadar normal, jadi masih bisa dijadikan pengantar tidur anak-anak dengan mengskip bagian-bagian sadisnya.karena semakin ke akhir halaman ceritanya sudah semakin lembut.

nah jika kamu ingin melihat seorang master horror mendongeng maka novel ini layak masuk daftar list baca, keep calm and read book...