12 Feb 2013

Saya Dan Film

orang selalu berkata bahwa hidup itu tak seindah film,, siapa bilang ? film ga selalu berakhir dengan happy ending. film itu sama seperti kehidupan normal kita. cuma film hanya berfokus pada satu perjalanan hidup saja, misalnya perjalanan cinta, perjuangan hidup,atau mengejar cita-cita. nah bedanya kalau dikehidupan nyata kita  harus menjalani semuanya. kenapa film ga sekomplit seperti kehidupan nyata, ya waktunya ga bakal cukup.. film sudah membagi genrenya kan agar kita bisa memilih, petualangan macam apa yang ingin kita lihat.

saya sudah sangat menyukai film sejak pertama kali melihatnya.saya mulai menyukainya sejak kelas 6 sd, saat itu saya belum mengenal yang namanya bioskop,jadi waktu itu hanya menyaksikan film dari layar tancap. biasanya layar tancap diadakan oleh orang-orang yang hajatan seperti kawinan ataupun sunatan. tapi yang paling rutin acara 17 agustusan yang diselengarakan karang taruna selalu mengundangnya.jujur dulu saya belum pernah nonton yang namanya film bergenre drama atapun based to story. dulu saya menonton film hanya untuk sarana hiburan semata. melihat barry prima dan kawan-kawannya memainkan golok danloncat kesana kemari sudah cukup melepaskan dahaga saya akan kebutuhan melihat sebuah hiburan.walapaun terkadang film yang diputar selalu dengan judul yang sama, saya tak pernah bosan melihatnya.

berlaih ke remaja saat masuk smp, film mulai berubah fungsinya dari hiburan menjadi kebutuhan. kenapa kebutuhan ? hehe..waktu memasuki jaman smp, indonesia mulai dibanjiri dengan film-film yang berbau sexy,sebagai remaja yang normal melihat wanita memakai bikini tentu saja ada rasa tersendiri yang ga bisa diungkapkan, rasa apa itu ? entahlah...ahahaha. film-film ditelevisi pun jaman itu belum seribet seperti sekarang yang selalu harus berbelit dengan peraturan KPI. memang sih itu lebih baik, tapi sekiranya menggangu mending ga usah ditayangin ditelevisikan ? apalagi saya mulai gerang, sekarang roko di blur segala.. bukannya ga suka, cuma pikir saja, anak kecil tak boleh melihat orang meroko ditelevisi semantara selama menonton tv anak tersebut didampingi ayahnya yang sedang meroko.

jaman saya smp layar tancap sudah mulai tidak diundang lagi ke acara hajatan. karena jaman itu dangdut orkestra sudah mulai menyerang kampung. jadi layar tancap mulai tergeser kedudukannya dihati masyarakat oleh dangdut orkestra. kecuali saya yang tetap konsisten,,memang sih di dangdut kita juga bisa melihat cewe sexy memakai baju mini,, tapi entah mengapa saya tidak menyukainya, melihat wanita difilm dengan dikehidupan nyata itu sensasinya sangatlah berbeda.jadi untuk tetap memenuhi kebutuhan saya akan hiburan, tukang dvd bajakan lah solusinya.hehe.. maaf bukannya tak menghargai karya cipta.. tapi dikampung saya penjual dvd original sangatlah susah.. belum ada yang namanya toko dvd. kalaupun ada mungkin saya ga akan bisa membelinya. coba bayangkan apa yang bisa anak smp seperti saya beli kalau uang jajannya cuma 3000 rupiah.

menginjak sma, kini arti film beda lagi untuk saya.. apa ya.. pokonya arti film itu ga bisa dijelasin. mungkin kalau ada orang yang bertanya apa duniamu ? mungkin saya akan menjawb film.dulu saya memiliki cita-cita berbeda dari anak-anak lain. sederhana sih tapi menurut saya mungkin itu pekerjaan yang menyenangkan.. ya seperti janji joni saya memiliki cita-cita menjadi operator proyektor film, bukan menjadi pemain film atapun pembuat film. sedikit aneh ? karena dulu saya ga tahu bahwa film itu dibuat dari serangkaian proses panjang. yang saya tahu.. hanya ada seorang operator yang memasang proyektor. lalu menggulung rol-rol film sebelum film diputar nanti malam.. saya kira dia itu pembuat film.

tapi setelah sekian lama petualangan saya didunia film. saya baru sadar.. menurut saya film itu berawal dari sebuah kisah yang ingin diceritakan, saya baru sadar bahwa novel-novel yang saya baca, dongeng-dongeng nenek saya yang selalu saya dengarkan ketika sore hari dikampung. itu juga sebuah film. film yang hanya bisa divisualisasikan didalam pikiran. saya selalu ingin menjadi bagian dari sebuah penyampaian kisah itu. saya selalu ingin menyampaikan kisah-kisah yang saya simpan didalam pikiran ini kepada khalayak ramai melalui film.

mungkin cita-cita saya belum terwujud.. :a: tapi saya selalu yakin tuhan sedang merancang jalan untuk saya, supaya bisa sampai ketujuan tersebut.mungkin hari esok..lusa... atapun suatu hari nanti saya akan berusaha menyampaikan kisah-kisah yang selalu saya simpan ini kepada orang-orang, bukan karena saya ingin dikenal,saya hanya ingin mereka merasa bahagia sama seperti dulu saat saya mendengar atapun melihat sebuah kisah dari film-film yang saya tonton.. cayooo semangat..hehe

0 komentar:

Posting Komentar

© Pintu Terlarang 2012 | Blogger Template by Enny Law